Wednesday, April 15, 2015

TOLERANSI ( Buku Kata, Kita dan Toleransi) - PUISI

“Tingat anarkis semakin meningkat,

mengurangi esensi sebagai negara yang kuat,

kebanyakan korban adalah masyarakat,

pemerintah lebih mementingkan gaji yang meningkat,


tanpa melihat kesengsaraan rakyat,

yang membutuhkan perhatian lebih akurat,

tapi hanyalah janji­janji yang mencuat.

Rakyat pun menanti,

menunggu Indonesia setiap hari,

akan tetapi hanyalah hayalan yang tak pasti,

tak kunjung datang malah pergi,

dimana perhatian pemerintah saat ini,

rakyat menjerit menunngu mati,

perut mereka yang di Senayan yang terisi,

bencana datang pun terjadi,

ulah tangan manusia yang anarki,

berkurangnya keseimbangan alam ini,

pembunuhan dan kekerasan silih berganti,

dari tahun ke tahun tiada henti,

ingin rasanya aku mengakhiri,

penderitaan masyarakat Indonesiaku ini,

bersama teman­teman saling menjunjung tinggi

sebuah kata Toleransi.”

Karya: Aditya Dhamma Jaya

No comments:

Post a Comment